Pentingnya Ilmu dan Ibadah
Aku mulai berkata dengan taufiq dari Allah SWT
: Wahai Orang-orang, yang ingin lepas dari bahaya dan ingin beribadah yang
murni terhadap Tuhan,semoga Allah memberi taufiq kepadamu, tetapi sebelum- nya
harus memiliki ilmu dahulu.
Sebab ibadah itu percuma kalau tanpa ilmu,
sebab ilmu itu adalah porosnya, segala sesuatu berputar disekitarnya.
Ketahuilah ! bahwa ilmu dan ibadah itu adalah
dua permata. Untuk ilmu dan ibadah itulah maka terjadi semua apa-apa yang
engkau lihat dan dengar itu, hanya untuk ilmu dan ibadah.
Apa yang engkau lihat dan dengar itu, yaitu
kitab-kitab yang dikarang oleh ulama-ulama, ajaran dari guru-guru, nasihat dari
penasehat-penasehat, pikiran dari para pemikir, itu semuanya demi untuk ilmu
dan ibadah.
Dan karena untuk ilmu dan ibadah juga maka
kitab-kitab suci itu diturunkan oleh Allah S.W.T., dan semua Rasul-rasul diutus
hanya untuk ilmu dan bahkan lebih dari itu langit dan bumi diciptakan Tuhan
hanya untuk ilmu dan ibadah, dan begitu pula semua apa yang ada di langit dan
di bumi, semua mahluk yang hidup dan yang tidak hidup.
Sekarang renungkanlah dua ayat dalam kitab
suci Allah S.W.T. (Al-Qur’an).
Yang satu diantara dua ayat itu adalah:
“Allah yang menciptakan tujuh langit dan tujuh
bumi, seperti langit, turun berkali-kali perintah Allah antara langit dan bumi,
supaya engkau memperoleh ilmu, supaya kamu sekalian mempunyai ilmu, bahwa Allah
itu kuasa atas segala sesuatu dan bahwa Allah sudah berilmu, sudah mengetahui
segala sesuatu yang meliputi ilmu itu untuk segala sesuatu”.
Dengan tafakur tentang langit dan bumi, kita
berharap akan memperoleh ilmu itu nanti.Dengan satu ayat ini sebagai dalil,
sudah cukup untuk diketahui bahwa ilmu itu memang mulia. Terutama ilmu Tauhid,
sebab mengenai Allah S.W.T. dan asma-Nya dan sifat-Nya dll.-Nya.
Ayat yang kedua yang harus kita renungkan itu
ialah Firman Allah S.W.T.:“Aku menciptakan jin dan manusia tak lain hanya
untuk beribadah kepada-Ku” .Jadi ini menunjukkan kemuliaannya ibadah. Cukup
dengan ayat yang ini sebagai petunjuk bahwa ibadah itu mulia, dan bahwa kita
harus dengan dawam beribadah. Besar nian dua hal yang dimaksud dari penciptaan
dunia dan akhirat, yaitu ilmu dan ibadah. Jadi wajib bagi tiap-tiap hamba untuk
memperhatikan ilmu dan ibadah saja, yang lainnya batil (Dalam ilmu dan ibadah
sudah masuk semua apa-apa yang membuat maju dunia dan akhirat).
Pembangunan, melaksanakan kemakmuran, kalau
karena Allah, termasuk ibadah. Jadi cukup dengan perkataan ilmu dan ibadah
telah mencakup semua kebahagiaan dunia dan akhirat, yang sehat, bukan kemajuan
yang jahat, tapi kemajuan yang sehat. Cukup dengan ilmu dan ibadah, jangan kita
mengerjakan yang lain, melainkan hanya ilmu dan ibadah.
Walaupun untuk membuat jalan, membuat kebun
dan apa saja, masuk dalam ibadah kalau diniatkan supaya dunia ini menjadi
ladang (sawah) bagi akhirat. Dengan demikian setiap orang itu jangan
mengerjakan sesuatu melainkan ilmu dan. ibadah saja. Jangan kita mempergunakan
otak kita melainkan untuk ilmu dar ibadah, dipusatkan sekarang ini perhatian
kita kepada ilmu dan ibadah, kalau sudah terpusat, maka jadi kuat, dan kalau
sudah kuat jadi berhasil.
Jangan banyak berfikir, satu saja sudah. ilmu
dan ibadah, satukan saja, disitu ada konsentrasi disitu ada sukses. Yang selain
ilmu dan ibadah, batil, sesat, yang selain daripada ilmu dan ibadah, akan
menghancurkan dunia. Insya-Allah dunia ini akan hancur kalau tidak kembali
kepada ilmu dan ibadah.
Tidak ada yang baik selain daripada ILMU dan
IBADAH.
jika engkau telah mengetahui yang demikian
itu, yakinlah bahwa ilmu adalah yang termulia dan utama diantara dua permata
itu. Oleh karenanya Nabi S.A.W. bersabda :“Kelebihan orang yang berilmu atas
orang yang ibadah seperti kelebihanku atas orang yang terendah dari umatku.
(Ini hadits hasan, sanadnya, dan diperkuat oleh yang lainnya, diriwayatkan oleh
Al-Haris bin Abi Uzamah dari Abi Said Al-Hudri dan dikutatkan oleh
riwayat dari Turmudzi dari Abi Umainah).
dan bersabda Rosulullah S.A.W“Sekali
melihat kepada wajah orang yang berilmu, lebih suka bagiku dari pada ibadah
satu tahun penuh puasa siangnya,penuh salat malam harinya (ini Fadilahnya ilmu,
tapi hanya bagi orang yang berilmu yang ilmunya diamalkan).
Rasulullah bersabda pula
“Inginkah kamu sekalian tahu, siapa yang
paling mulia diantara penghuni Surga ?’*.
jawab para sahabat : “Bahkan, kami ingin
tahu ya Rasulullah”.Sabda,Rasulullah S.A.W. : ” ialah Ulama-ulama , ahli
ilmu dan umatku “. Sekarang jelaslah bahwa ilmu itu permata, yang
lebih mulia daripada ibadah, tapi ibadahpun tidak boleh tiada, harus dikerjakan
dengan disertai ilmu. Jika demikian, ilmunya itu akan menjadi debu yang
berhamburan ditiup angin, sebab ilmu ibarat pohon dan ibadah ibarat buah, yang
menjadikan pohon lebih mulia, karena pohon itu pokok, tapi manfaatnya ialah
buahnya. Oleh karenanya maka tak dapat tiada bagi, manusia itu harus mempunyai
keduanya, yakni ilmu dan ibadah.
Karena itu berkata Imam Al-Hasanul Basri“Tuntutlah
ilmu, tapi tidak melupakan ibadah, dan kerjakanlah ibadah, tapi tidak boleh
lupa pada ilmu”.Oleh karena itu sudah jelas bahwa manusia itu harus
memiliki kedua- duanya (ilmu dan ibadah), dan yang utama harus didahulukan
ialah i1mu, sebab ia pokok dan petunjuk. Bagaimana akan dapat beribadah jika
tidak mengetahui cara-caranya. Dan karena itu bersabda Rasulullah S.A.W. :”
Ilmu itu imamnya amal., sedangkan amal makmumnya”.
Sebab-sebab yang menjadikan ilmu itu pokok dan
harus didahulukan dari ibadah, didasarkan pada dua, perkara. Pertama, agar
ibadah itu berhasil dan sehat, maka wajib bagimu mengenal dahulu siapa yang
harus disembah. setelah itu baru engkau menyembah kepada-Nya. Bagaimana
jadinya, apabila engkau :-menyembah yang engkau belum kenal dengan asma-Nya dan
sifat-sifat zat-Nya, dan yang wajib bagi-Nya dan yang mustahil dalam
sifat-Nya, sebab terkadang engkau meng-iktikadkan sesuatu yang tidak layak
bagi-Nya dan sifat-Nya. jika demikian, maka ibadahmu itu berhamburan
seolah-olah sebagai debu ditiup angin.
Ada hikayat dua orang, yang seorang berilmu
tapi tidak beribadah, dan yang seorang lagi beribadah tapi tidak berilmu. Maka
mereka dicoba oleh seseorang, sampai dimana jahatnya orang yang berilmu tapi
tidak beribadah, dan jahatnya orang yang beribadah tanpa ilmu. Dia mendatangi
keduanya dengan memakai pakaian yang hebat. Kepada orang yang beribadah, ia
berkata begini “Hai ! hamba-Ku aku sudah ampuni dosamu seluruhnya, sekarang
kau tidak usah ibadah lagi”, maka jawab orang yang ibadah itu :
“Oh, itulah yang kuharapkan daripadamu ya
Tuhanku”. Dikiranya orang itu Tuhannya, sebab ia tidak mengetahui sifat-sifat
Tuhan.
Kemudian dia datang kepada orang yang berilmu
yang sedang minum arak, dan berkata :“Hai, kamu akan diampuni dosamu, ya
Maka ia menjawab : “Kurang ajar kau (lalu
dicabutnya pedang) engkau kira aku tidak tahu Tuhan ? !”Demikianlah bahwa
orang yang berilmu itu tidak mudah tertipu syaitan, tapi sebaliknya orang yang
tidak berilmu, mudah saja tertipu oleh syaitan).
Rujukan : Kitab Minhajul Abidin Karya Imam Ghazali (bambangbelajar.wordpress.com)
0 Response to "Pentingnya Ilmu dan Ibadah"
Post a Comment