Suluk (IV): RSQ Menutup Muka Dan Berkelumbu
Salik dalam beramal selama dalam suluk (RSQ) dianjurkan untuk
memejamkan matanya. Memejam mata itu dapat mendatangkan kusyuk hati
ketika berzikrullah, malah dengan
menutup muka keadaan menjadi lebih gelap dari sinaran cahaya. Juga bisa melindungi
jamaah dari memandang lintasan-lintasan yang berefek menganggu kekusyukan hati
dan berbagai pengaruh negatif lainnya
dikala berzikir. Hal ini sebagaimana anjuran Rasulullah kepada Saidina Ali
untuk memejamkan mata, beliau bersabda:," Hai Ali pejamkanlah kedua-dua mata engkau dan pertemukan kedua bibir
engkau dan tinggikan lidah engkau (ditegakkan lidah ke lelangit) dan kata
engkau Allah, Allah, Allah". (HR Tibrani dan Baihaqi sanad musalsal
sahih).
Sedangkan
kelambu yang digunakan mereka bersuluk dalm menjalani sebagai pasien RSQ (Rumah Sakit Qalbu) mempunyai nilai filosofi tersendiri
untuk menjadikan seolah-olah kelambu itu rumah kita terakhir yakni
kuburan, sehingga banyak zikrul maut (mengingat mati) akan selalu hadir
dan menjadi renungan dan tafakkur untuk salik. Rasulullah
Saw juga menganjurkan untuk hal demikian sesuai sabda beliau :
:“Perbanyaklah mengingat-ingat sesuatu
yang melenyapkan segala macam kelezatan (kematian).” (HR. At-Tirmidzi).
foto:BengkuluExpres.com
Dalam hadist lain beliau
juga bersabda: “Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik
persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang
cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259). Disamping berfungsi untuk
mengantikan gua dikala Rasulullah dan Nabi Musa dulu bersuluk/khalwah dalam bahasa kita namai sebagai RSQ (Rumah Sakit Qalbu) serta
untuk lebih nyaman dalam berzikir terhindar dari serangan serangga dan lainnya.
Referensi ini didasarkan manakala Rasulullah Saw beriktikaf di mesjid menjelang
akhir Ramadhan, Istri beliau Aisyah membuatkan kelumbu untuk beribadah kepada
baginda nabi. Disebutkan dari Aisyah dia berkata: " Adalah Nabi SAW melaksanakan iktikaf
dalam sepuluh hari akhir Ramadhan , lalu saya buatkan kelambu untuk beliau lalu
Rasulullah shalat Subuh, kemudian memasukinya ".( HR Bukhari, Muslim, Abu
Dawud dan Ibn Majah)
Satu hal yang pasti adalah bahwa suluk (RSQ) yang
dilakukan dengan ikhlas semata-mata mencari ridha Allah SWT akan melahirkan
manusia lain yakni “insan kamil” yang dari dalam hatinya memancar mata
air dan sumber-sumber hikmah yang kemudian mengalir pada lisannya sebagaimana
ditegaskan oleh Nabi SAW dalam sebuah sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Ibn
Abi Syaibah: “Tidaklah seorang hamba mengikhlaskan dirinya selama empat puluh pagi
(hari) kecuali dari kalbunya memancar sumber-sumber hikmah yang mengalir pada
lisannya [Mushannaf Ibn Abi Syaibah,
juz VII: 80; Musnad al-Syihab, juz I: 285]. Hadis tersebut mengisyaratkan bahwa orang suluk sebagai pasien Rumah Sakit Qalbui dapat membidani kelahiran
manusia baru yang utuh sehingga layak dijadikan sarana pembangunan manusia
seutuhnya, pembangunan yang selama ini lebih banyak menjadi slogan dari pada
kenyataan.
0 Response to "Suluk (IV): RSQ Menutup Muka Dan Berkelumbu"
Post a Comment