Berdoa Dalam Shalat Dengan Bahasa Indonesia, Sahkah?
Ibadah shalat merupakan kewajiban
atas setiap individu (wajib ain). Dalam keseharian terkadang juga di
temukan adanya bacaan doa bukan dengan bahasa arab alias bahasa ‘ajam di dalam
shalat. Fenomena ini menjadi perhatian penting demi sahnya ibadah kita.
Dalam mengkaji problema ini tentunya kita harus menjelaskan secara
detil kerangka hukumnya sehingga tidak salah dalam memahaminya. Kajian fiqh
yang akan dibahas pun berpegang kepada mazhab Syafi’I sebagai pegangan mayoritasnya
di Indonesia.
Seseorang yang membaca doa dengan bahasa Indonesia ('ajam) di dalam shalatnya ini hukumnya terperinci (tafshil)
- Apabila do'a / adzkar tersebut termasuk rukun shalat, maka
wajib membaca terjemahannya bagi orang yang tidak mampu berbahasa arab ('ajiz)
- Apabila do'a / adzkar tersebut bukan termasuk rukun shalat
dan do'a itu ma'tsurah / mandubah, maka sah sholatnya bagi
orang yang memang 'ajiz.
- Apabila do'a / adzkar tersebut tidak ma'tsurah (mengarang
sendiri), maka sholatnya batal secara mutlaq (baik 'ajiz atau bukan).
Dasar hukumnya berdasarkan ibarat kitab muktabar dalam mazhab Imam
Syafi’I, diantaranya:
- Mughni al-muhtaj I/177 :
( وَمَنْ عَجَزَ عَنْهُمَا ) أَيْ: التَّشَهُّدِ وَالصَّلَاةِ
عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَهُوَ نَاطِقٌ،(تَرْجَمَ )
عَنْهُمَا وُجُوبًا ؛ لِأَنَّهُ لَا إعْجَازَ فِيهِمَا . أَمَّا الْقَادِرُ فَلَا
يَجُوزُ لَهُ تَرْجَمَتُهُمَا ، وَتَبْطُلُ بِهِ صَلَاتُهُ ( وَيُتَرْجِمُ
لِلدُّعَاءِ ) الْمَنْدُوبِ ( وَالذِّكْرِ الْمَنْدُوبِ ) نَدْبًا كَالْقُنُوتِ
وَتَكْبِيرَاتِ الِانْتِقَالَاتِ وَتَسْبِيحَاتِ الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ (
الْعَاجِزُ ) لِعُذْرِهِ ( لَا الْقَادِرُ ) لِعَدَمِ عُذْرِهِ ( فِي الْأَصَحِّ )
فِيهِمَا. أَمَّا غَيْرُ الْمَأْثُورِ بِأَنْ اخْتَرَعَ دُعَاءً أَوْ ذِكْرًا
بِالْعَجَمِيَّةِ فِي الصَّلَاةِ فَلَا يَجُوزُ. انتهى
- Lihat juga kitab Al-Turmusi, II: 175 ; Al-Majmu' syarhu
Al-Muhadzab, II: 129 ; Al-Jamal 'ala Fathu Al-Wahab, I: 350 ; Al-Mahali,
I: 168 ; Minhaju Al-Qowwim,: 44 ; Tuhfah, II: 79 ; Bujairimi, II: 68-69
Sumber : PISS.KTB
0 Response to "Berdoa Dalam Shalat Dengan Bahasa Indonesia, Sahkah?"
Post a Comment