Nuzulul Al-Quran Bukan Pada 17 Ramadhan, Benarkah?

Sedikit kita mengkaji sejarah turunnya pedoman hidup umat Islam yakni Al-Quranul Karim. Bulan ini di samping bulan suci yang sangat banyak berkah dan kelebihannya. Juga pada bulan Ramadhan Allah SWT menurunkan Al-Quran (Nuzulul Al-Quran) kepada Rasulullah Saw melalui peraantaraan Malaikat Jibril. Hal ini sebagaimana di sebutkan dalam Alquran, berbunyi: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)…” (QS Al Baqarah: 185)

Dalam pandangan Syekh  Ibnu Katsir  dalam tafsirnya “Ibnu Kasir” menjelaskan bahwa Allah SWT memuji Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya, karena Dia telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan Al-quran yang agung.Sebagaimana Allah SWT mengkhususkan Ramadhan sebagai bulan diturunkannya Alquran, bahkan juga di turunkan kitab kepada nabi selain Muhammad Saw. Hal sebagaimana di sebutkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya, beliau meriwayatkan: “Lembaran-lembaran (shuhuf) Nabi Ibrahim diturunkan pada permulaan malam Ramadan dan kitab Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadan, dan kitab Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadan, sedang Alquran diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan.” (HR. Ahmad).
Kapan terjadinya peristiwa dahsyat Nuzulul Al-Quran ini telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama dan tentunya mereka mempunyai rujukan tersendiri dalam masalah ini. Penulis mencoba merangkumkan beberapa pendapat tersebut.

Pertama, 17 Ramadhan

Rujukan yang menjadi pegangan ulama yang mengatakan Nuzulul Al-Quran pada 17 Ramadhan berdasarkan surat Al-Anfal ayat 41 : “…yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) dihari Furqaan, yaitu dihari bertemunya dua pasukan…”. Keterangan: "Furqaan"  ialah pemisah antara yang haq dan yang batil. Yang dimaksud dengan hari Al-Furqaan ialah hari jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di peperangan Badar, pada hari Jumat tanggal 17 Ramadhan tahun kedua Hijrah. Sebagian Mufassirin berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan pada hari permulaan turunnya al Quranul Karim pada malam 17 Ramadhan. (Al-Quran dan Terjemahannya, Kemenag RI halaman 267). Imam Thabari dalam tafsirnya meriwayatkan sebagai berikut: Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib berkata: “Adalah malam Furqaan hari bertemunya dua pasukan pada 17 bulan Ramadhan”. (Tafsir Ath-Thabari: 13:562). Pendapat ini juga di kemukakan oleh Imam al-Qasthalani dalam karangan beliau bernama Kitab “Irsyad as-Sari Syarah Shahih Bukhari”.

Kedua, 18 dan 19 Ramadhan
Ulama yang menyebutkan Nuzulul Al-Quran terjadi  pada tanggal 18 dan 19 Ramadhan. Pendapat ini berdasarkan ungkapan Syeikh 'Izzuddin 'Ali ibn al Atsiir dalam kitabnya "Al-Kaamil", beliau berkata: Turunnya wahyu atas beliau (Rasulullah –shallallaahu ‘alaihi wasallam-) adalah pada hari Senin tanpa ada perbedaan. Mereka berbeda Senin kapan terjadinya hal itu. Abu Qilaabah berkata: Allah menurunkanAl-Furqan atas Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam- pada 18 Ramadhan, yang lain berkata 19 Ramadhan. (Kitab Al-Kaamil, Syekh Izzuddin :I:646)

Ketiga, 7 Ramadhan.
Mereka yang berpendapat bahwa nuzulul al-Quran pada 7 Ramadhan sebagiamana di sebutkan didalam kitab karya Imam az-Zarqani. ( Syarah Zarqani ‘ala Mawahibul Laduniyah jld 1 hal 386)

Keempat, 24 Ramadhan
Pendapat yang mengatakan Nuzulul Al-Quran pada tanggal 24 Ramadhan ini sebagaimana di jelaskan oleh Al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani. Beliau  menyebutkan bahwa Al-quran di turunkan pada tanggal 24 Ramadhan,beliau  berpegang  hadist  yang berbunyi: “Sesungguhnya Nabi SAW berkata : di turunkan kitab Taurat pada 6 Ramadhan, Injil 13 Ramadhan, Zabur 18 Ramadhan dan al-quran 24 Ramadhan. (H.R. Imam Ahmad). Ibnu Hajar Al-Asqalani  juga menambahkan berdasarkan ulasan tersebut bahwa  Semua ini sesuai dengan firman dalam surat  al-Baqarah 185 dan firman Allah surat al-qadar ayat pertama. Maka kemungkinan bahwa malam lailatul qadar pada tahun tersebut tepat pada malam tersebut (24 Ramadhan) maka Allah turunkan al-quran pada malam tersebut secara menyeluruh ke langit dunia kemudian di turunkan ke bumi awal surat iqra’ pada hari ke 24. Pendapat di atas juga di dukung oleh Syekh Ibnu Hajar al-Haitami saat di tanyakan kapan al-Quran di turunkan beliau menjawabnya pada 24 Ramadhan. Bahkan Imam Zarqani mengatakan bahwa pendapat yang mengatakan Al-Quran di turunkan pada 24 Ramadhan merupakan pendapat yang masyhur di kalangan jumhur ulama. (Al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bari Bi Syarh Shahih Bukhari: IX: 6, kitab Fatawa Haditsiyah, Imam Ibnu Hajar al-Haitami: 238, Imam az-Zarqani, kitab Syarah Zarqani ‘ala Mawahibul Laduniyah; I: 386)

Kelima, Bulan Rabiul Awal dan Syakban
Sebagian ulama juga berpandangan bahwa peristiwa Nuzulul Al-Quran itu terjadi di luar bulan Ramadhan, tepatnya pada bulan Rabiul Awwal tanggal 8 dan ada pula yang menyebutkan pada tanggal 18 Rabiul Awal. Ada juga pendapat lainnya mengatakannya pada tanggal 17 dan  27 bulan Rajab serta masih banyak pendapat lainnya. dalam hal ini Syekh  Ibnu Hajar al-Asqalani mengemukakan bahwa terdapat lebih kurang 40 pendapat ulama mengenai kapan Nuzulul Qur’an tersebut. Sebagaimana di sebutkan di dalam kitab Fath al-Bari

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nuzulul Al-Quran Bukan Pada 17 Ramadhan, Benarkah?"

Post a Comment