25 Desember Hari Natal, Benarkah?


Hari natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember menurut  anggapan dan kepercayaan umat Kristen merupakan salah satu hari raya dan bersejarah dalam ajaran agama mereka. Hari Natal menjadi perayaan kian popular di dunia yang semakin beraneka ragam dan majemuk, meski dunia Kristen yang menjadi akar tradisi itu belakangan bahkan meragukan kebenaran sejarah di balik pesta kelahiran Yesus itu. Perayaannya pun masih terjadi  kontroversial diantara sesama mereka. Sebagaian mereka merayakannya kelahiran Al-Masih pada 25 Desember, ini dipelopori oleh Gereja Barat dan ada juga dirayakan pada tanggal  6 Januari  diprakarsai oleh Gereja Timur. Menelusuri berbagai sumber yang otentik tentang keberadaan 25 Desember itu sebagai hari kelahiran al-Masih, masih diragukan dan  dipertanyakan, bahkan menurut tokoh agamawan kristisni sendiri sebagai sebuah berita bohong dan mitos.


Tidak ada suatu penjelasan dalam kitab suci kristiani sendiri yang memastikan bahwa Al-Masih dalam anggapan  mereka lahir pada tanggal tersebut. Di dalam Al-Kitab yang memaparkan tentang kelahiran al-Masih yakni disebutkan di dalam Lukas 2:1-8, berbunyi: “Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing dikotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud – supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung. Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan dia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”.

Menjustifikasi  penjelasan dalam Lukas diatas juga diperkuat argumentasinya dalam injil Matius. Di dalam Bibel (Injil) Matius (2): 1 dan 10-11 disebutkan, “Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus datangalah orang-orang Majus dari Timur ke Yerussalem. Ketika mereka melihat bintang itu sangat bersuka citalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak itu bersama maria, ibunya.” Redaksi dari kedua sumber ini sepertinya adanya kontradiksi, dimana pada kitab Lukas disebutkan kejadian lahir Yesus pada zaman Kaisar Agustus, sedangkan di dalam Matius digambarkan terjadinya pada masa Herodus, lantas siapakah yang benar? Namun itu bukan kajian yang pokok untuk dikritis dalam uraian ini. Kita ingin melihat benarkah Yesus dilahirkan pada tanggal 25 Desember seperti yang dianggap oleh banyak orang selama ini?

isah yang tergambarkan dalam Matius dan lukas bahwa peristiwa kelahiran Yesus oleh kedua kitab digambarkan dengan bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan langit. Kondisi semacam ini memberi pemahman bahwa jelaslah  bukti dalam Alkitab tersebut menguatkan bahwa kelahiran Yesus bukanlah pada 25 Desember. Cuaca dan kondisi tanggal 25 Desember merupakan musim dingin. Suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sampai mungkin untuk bersalju. Bahkan dalam kitab  Injil Lukas juga  menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus, dalam Lukas 2:11 disebutkan: “Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka : ”Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa : Hari ini telah lahir bagimu Juru selamat, yaitu Kristus, di kota Daud”. Pernyataan yang hampir sama juga diungkapkan dalam “Encyclopedia Britanica, edisi 1946”, disana disebutkan : “Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambi oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala”.

Pemimpin Vatikan sendiri Paus Benediktus XVI dalam buku terbarunya yang berjudul “Jesus of Nazareth: The Infancy Narratives” menggugat sejumlah tradisi dan perayaan yang dipercaya Gereja Katolik dan gereja-gereja Kristen pada umumnya. Dia menggugat sejumlah kisah yang termaktub di dalam Alkitab. Dalam karangan Paus Benediktus XVI, dia menyebutkan dalam buku itu Yesus lahir pada tahun 6 - 7 SM, bertepatan dengan penampakan "Bintang Betlehem" yang tidak lain adalah konjungsi planet-planet dalam tata surya. Sang Paus juga menambahkan tentang kekeliruan al-manak Masehi, disebutkan bahwa kalender Masehi yang dipakai saat ini kekeliruannya  disebabkan oleh Rahib Diyonisius Exiguous, dia orang yang bertanggung jawab dalam penyusunan kalender Kristen yang hidup 500 tahun setelah Masehi.

Memperkokoh argumentasi dan analisa diatas bahwa nabi Isa putra Maryam (Yesus sebagai Tuhan dalam anggapan penganut Kristiani) tidak dilahirkan dilahirkan pada tanggal 25 Deembert, dalam kitab suci umat Islam al-Quran sendiri menggambarkan kejadian tersebut dan diabadikan  dalam surat Maryam yang berbunyi: “Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”. (QS. Maryam [19]: 23-25). Dalam ayat diatas diceritakan bahwa nabi Isa Al-Masih dilahirkan di kala musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Sedangkan bulan Desember itu merupakan bukan musim panas tetapi musim dingin.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "25 Desember Hari Natal, Benarkah?"

Post a Comment